·
07.45 s/d 08.00: Berdiskusi dengan dewan
pengajar sebelum melakukan observasi.
·
08.00 s/d 08.15: Dewan pengajar
membimbing siswa bernyanyi dan berbicara menggunakan bahasa mandarin.
·
08.15 s/d 08.30: Dewan pengajar
memeberikan latihan pada siswa
·
08.30 s/d 09.15: Dewan pengajar
membimbing siswa bernyanyi dan berbicara menggunakan bahasa indonesia.
·
09.15 s/d 09.30: Istirahat.
·
09.30 s/d 10.00: Tim observasi
memberikan games kepada siswa.
·
10.30 s/d 11.00: Tim observasi
memberikan beberapa pertanyaan pada siswa.
·
11.00 : Selesai
Sistematika Observasi
·
Kelompok tiba
di TK Sutomo 2 pada pukul 07.40dan langsung menuju ruang kepala sekolah
untuk melakukan diskusi dan meminta izin pemakaian kelas dengan tujuan untuk
dapat melakukan sebuah observasi sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar
di sekolah.
·
Pukul
08.00 anak-anak sudah duduk rapi didalam kelas dan siap untuk belajar. Kelas dipimpin oleh dua dewan pengajar, salah seorang
dewan pengajar membuka kelas dengan bernyanyi menggunakan bahasa mandari yang
sepertinya sudah sangat dihafal oleh para siswa, karena mereka dapat mengikuti
nyanyian dewan pengajar tersebut dengan baik.
Dewan pengajar tersebut kemudian mengeluarkan buku panduan yang dimiliki semua siswa, lalu membimbing para siswa untuk mengeja menggunakan bahasa mandarin dengan alat bantu gambar yang sudah tersedia di buku panduan tersebut. Setelah itu dewan pengajar menjelaskan maksud gembar tersebut dengan metode cerita, adapun topik yang dibahas di bukunpanduan tersebut mengenai petir.
Dewan pengajar tersebut kemudian mengeluarkan buku panduan yang dimiliki semua siswa, lalu membimbing para siswa untuk mengeja menggunakan bahasa mandarin dengan alat bantu gambar yang sudah tersedia di buku panduan tersebut. Setelah itu dewan pengajar menjelaskan maksud gembar tersebut dengan metode cerita, adapun topik yang dibahas di bukunpanduan tersebut mengenai petir.
Setelah itu dewan pengajar kembali mengajak siswa untuk bernyanyi, tetap
menggunakan bahasa mandarin, yang juga sudah dihafal dengan baik oleh para
siswa.
·
Pukul 08.15
para siswa diberi latihan menulis dengan tulisan sambung seperti yang
dicontohkan oleh dewan pengajar dipapan tulis. Setelah itu dewan pengajar juga
memberika latihan menghitung kepada para siswa.
·
Pukul
08.30 anak-anak sudah siap melakukan latihan yang diberikan oleh dewan
pengajar. Kelas kemudian dipimpin oleh dewan
pengajar untuk bernyanyi, namun kali ini menggunakan bahasa indonesia akan
tetapi beberapa siswa masih kesusahan untu mengikuti dikarenakan beberapa dari
mereka menggunakan bahasa mandarin sebagai bahasa dasar dilingkungan keluarga
mereka, akan tetapi tidak ada kendala yang sangat berarti karena beberapa murid
yang mampu mengikuti dengan baik tetap bersemangat bernyanyi sehingga menutupi
kekuranagn dari teman-temannya yang tidak lancar.
Kelas ini sangant cocok dijadikan sebagai contoh kelas multikultural,
dikarenakan aanya perbedaan suku dan ras baik diantara dewan pengajar dan
siswa, akan tetapi kelas tetap berjalan dengan baik tanpa membedan ras yang
satu dengan ras yang lain, bahkan siswa mampu dalam beradaptasi dengan
kehadiran tim observasi sekalipun berasal dari ras ataupun suku yang berbeda
dengan siswa tersebut. Akan tetapi para siswa tetap mau bermain bersama
personel dari tim observasi.
Setelah bernyanyi dewan pengajar bantuan buku panduan mengajak siswa
untuk mengeja menggunakan bahasa indonesia, dengan tema yang sama yaitu petir,
dan dengan metode yang sama juga. Hal ini juga membantu tim observasi yang
tidak bisa berbahasa mandarin memahami apa yang diajarkan dewan pengajar pada
sesi pertama kepada siswanya. Dan hali ini sekaligus membantu melatih para
siswa yang masih belum terbiasa menggunakan bahasa indonesia. Kemudian kelas kembali dilanjutkan dengan
bernyanyi yang dipandu oleh dewa pengajar, tetap menggunakan bahasa indonesia.
·
Pukul 09.15 siswa beristirahat dan
memakan bekal-bekal yang telah dibawa mereka dari rumah. Beberapa siswa ada
yang disediakan oleh sekolah.
·
Pukul 09.30 siswa yang sudah selesai
makan sudah bersiap untuk melanjutkan pelajaran. Kali ini tim observasi
dipersilahkan oleh dewan pengajar untuk memimpin kelas, dan kesempatan ini tim
observasi gunakan untuk memeberikan games. Dimana sebelum games dimulai tim
observasi memnjanjikan hadiah bagi pemenang games.
Tujuan diadakan games adalah, (1) untuk
melihat jiwa kompetitif para siswa terkait dengan hadiah yang diperebutkan,
yang mana tim observasi mengiming-imingi siswa dengan coklat. (2) untuk melihat
jiwa kejujuran yang ada pada siswa, yang mana tim observasi mempersilahkan
siswa yang gagal untuk tidak mengikuti babak selanjutnya, tanpa diperintahkan
oleh tim observasi.
Games dimulai dengan salah seorang tim
dari tim observasi meminta siswa untuk berdiri dan kemudian menjelaskan games
yang akan dimainkan, yakni games ‘Topi Saya Bundar”. Games dilakukan dengan
menyanyikan lagu topi saya bundar dengan gerakan yang sudah diperagakan oleh
tim observasi, akan tetapi pada saat bernyanyi tim observasi yang memimpin games
akan memeperagakan gerakan yang salah. Apa bila ada siswa yang melakukan
gerakan yang salah maka tim observasi akan mempersilahkan yang salah untuk
duduk. Kemudian games dilanjtkan dengan siswa yang masih bertahan.
Beberapa siswa yang gagal tidak mau untuk
duduk dikarenakan dua hal (1) siswa tidak mengerti dengan games yang dimainkan,
yang diketahui dari raut wajah siswa yang kebingungan selama mengikuti games.
(2) siswa menginginkan hadiah tersebut, yang diketahui dari aktifnya siswa
mengikuti games akan tetapi ketika ia salah ia tak mau untuk duduk. Games
diakhiri dengan pemberian hadiah kepada beberpa siswa yang mampu bertahan.
·
Pukul 10.30 tim obervasi melanjutkan
kesempatan yang diberikan oleh dewan pengajar dengan memberikan quiz berupa
teka-tekiguna melatih critical thinking mereka. Quiz yang diberikan berkaitan
dengan buah-buahan dan hewan, dimana tim observasi yang memberikan quiz
menjelaskan ciri-ciri dari buah atau hewan tersebut. Kemudian meminta siswa
yang mengetahui jawabannya untuk mengangkat tangan sebelum menjawab. Siswa yang
menjawab dengan benar kali ini diberi hadiah permen.
Siswa yang dalam kesempatan sebelumnya
gagal mendapatkan coklat sangat antusias untuk menjawab teka-teki yang
diberikan oleh tim observasi, bahkan mereka yang berhasil pada sesi games tak
mau ketinggalan untuk menjawab pertanyaan. Sesi quiz pun diakhiri begitu permen
yang disediakan habis, dan setiap siswa mendapat kesempatan untu menjawab.
·
Pukul 11.00 kegiatan observasi pun diakhiri
dengan sesi foto bersama dengan siswa dan guru. Dilanjutakan dengan perginya ke
ruang kepala sekolah untuk dapat mengucapakan kata terima kasih kepada kepala
sekolah yang bersangkutan atas kerja samanya sehingga proses observasi dapat
belajalan dengan lancar.
Testimoni ketika observasi:
Anthony: Gurunya ramah sampai mengantar kami ke kelas yang diajari olehnya.
Anak muridnya KAWAII semua. Waktu ku membantu Fadhil dalam memberikan arahan
kepada murid terhadap gamesnya, kami mengalami kesulitan karena mereka kurang
fasi
Flo:Gurunya membantu kami berkomunikasi dengan anak anak dengan bahasa
mandarin. Kami butuh belajar bahasa mandarin ahahaha.
Syifa:Keaktifan anak-anak yang bersemangat ingin mendapat coklat dan
permen. Padahal sebelumnya ngak bersemangat mereka. Tapi mereka tetep juga
lucu.
Fadhil:Biarpun mereka awalnya bingung mengikuti saya ketika bernyanyi dan
mengikuti gerakan, tetapi mereka cukup aktif. Pertama-tama waktu diarahkan
mereka semua bengong.
Fajri Zahara: anak anak sangat
menyenangkan dan ramah pada kami, walaupun awalnya malu malu.
Farah: anak anaknya mau diajak bekerja
sama, terumata urusan foto. Mereka sangat ramah pada kami. Waktu diteriaki
“Ayok foto adik-adik” wuih… langsung semua ngumpul berderet hahaha.
Larasati: Wes keren lah anak-anak sutomo
ini, walau kurang bisa bahasa Indonesia cuman pemantapan bahasa inggris,
mandarin, dan cina mereka keren. Salut dah ama mereka.