Lporan Observasi








Rundown Kegiatan Observasi  (Jum’at, 31 Maret 2107)
·         07.45 s/d 08.00: Berdiskusi dengan dewan pengajar sebelum melakukan observasi.
·         08.00 s/d 08.15: Dewan pengajar membimbing siswa bernyanyi dan berbicara menggunakan bahasa mandarin.
·         08.15 s/d 08.30: Dewan pengajar memeberikan latihan pada siswa
·         08.30 s/d 09.15: Dewan pengajar membimbing siswa bernyanyi dan berbicara menggunakan bahasa indonesia.
·         09.15 s/d 09.30: Istirahat.
·         09.30 s/d 10.00: Tim observasi memberikan games kepada siswa.
·         10.30 s/d 11.00: Tim observasi memberikan beberapa pertanyaan pada siswa.

·         11.00                : Selesai
Sistematika Observasi
·         Kelompok tiba di TK Sutomo 2 pada pukul 07.40dan langsung menuju ruang kepala sekolah untuk melakukan diskusi dan meminta izin pemakaian kelas dengan tujuan untuk dapat melakukan sebuah observasi sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar di sekolah.
·          Pukul 08.00 anak-anak sudah duduk rapi didalam kelas dan siap untuk belajar. Kelas dipimpin oleh dua dewan pengajar, salah seorang dewan pengajar membuka kelas dengan bernyanyi menggunakan bahasa mandari yang sepertinya sudah sangat dihafal oleh para siswa, karena mereka dapat mengikuti nyanyian dewan pengajar tersebut dengan baik.   


Dewan pengajar tersebut kemudian mengeluarkan buku panduan yang dimiliki semua siswa, lalu membimbing para siswa untuk mengeja menggunakan bahasa mandarin dengan alat bantu gambar yang sudah tersedia di buku panduan tersebut. Setelah itu dewan pengajar menjelaskan maksud gembar tersebut dengan metode cerita, adapun topik yang dibahas di bukunpanduan tersebut mengenai petir.

Setelah itu dewan pengajar kembali mengajak siswa untuk bernyanyi, tetap menggunakan bahasa mandarin, yang juga sudah dihafal dengan baik oleh para siswa.
·         Pukul 08.15 para siswa diberi latihan menulis dengan tulisan sambung seperti yang dicontohkan oleh dewan pengajar dipapan tulis. Setelah itu dewan pengajar juga memberika latihan menghitung kepada para siswa.
·          Pukul 08.30  anak-anak sudah siap melakukan latihan yang diberikan oleh dewan pengajar. Kelas kemudian dipimpin oleh dewan pengajar untuk bernyanyi, namun kali ini menggunakan bahasa indonesia akan tetapi beberapa siswa masih kesusahan untu mengikuti dikarenakan beberapa dari mereka menggunakan bahasa mandarin sebagai bahasa dasar dilingkungan keluarga mereka, akan tetapi tidak ada kendala yang sangat berarti karena beberapa murid yang mampu mengikuti dengan baik tetap bersemangat bernyanyi sehingga menutupi kekuranagn dari teman-temannya yang tidak lancar.
Kelas ini sangant cocok dijadikan sebagai contoh kelas multikultural, dikarenakan aanya perbedaan suku dan ras baik diantara dewan pengajar dan siswa, akan tetapi kelas tetap berjalan dengan baik tanpa membedan ras yang satu dengan ras yang lain, bahkan siswa mampu dalam beradaptasi dengan kehadiran tim observasi sekalipun berasal dari ras ataupun suku yang berbeda dengan siswa tersebut. Akan tetapi para siswa tetap mau bermain bersama personel dari tim observasi.
Setelah bernyanyi dewan pengajar bantuan buku panduan mengajak siswa untuk mengeja menggunakan bahasa indonesia, dengan tema yang sama yaitu petir, dan dengan metode yang sama juga. Hal ini juga membantu tim observasi yang tidak bisa berbahasa mandarin memahami apa yang diajarkan dewan pengajar pada sesi pertama kepada siswanya. Dan hali ini sekaligus membantu melatih para siswa yang masih belum terbiasa menggunakan bahasa indonesia.  Kemudian kelas kembali dilanjutkan dengan bernyanyi yang dipandu oleh dewa pengajar, tetap menggunakan bahasa indonesia.
·         Pukul 09.15 siswa beristirahat dan memakan bekal-bekal yang telah dibawa mereka dari rumah. Beberapa siswa ada yang disediakan oleh sekolah.
·         Pukul 09.30 siswa yang sudah selesai makan sudah bersiap untuk melanjutkan pelajaran. Kali ini tim observasi dipersilahkan oleh dewan pengajar untuk memimpin kelas, dan kesempatan ini tim observasi gunakan untuk memeberikan games. Dimana sebelum games dimulai tim observasi memnjanjikan hadiah bagi pemenang games.
Tujuan diadakan games adalah, (1) untuk melihat jiwa kompetitif para siswa terkait dengan hadiah yang diperebutkan, yang mana tim observasi mengiming-imingi siswa dengan coklat. (2) untuk melihat jiwa kejujuran yang ada pada siswa, yang mana tim observasi mempersilahkan siswa yang gagal untuk tidak mengikuti babak selanjutnya, tanpa diperintahkan oleh tim observasi.
Games dimulai dengan salah seorang tim dari tim observasi meminta siswa untuk berdiri dan kemudian menjelaskan games yang akan dimainkan, yakni games ‘Topi Saya Bundar”. Games dilakukan dengan menyanyikan lagu topi saya bundar dengan gerakan yang sudah diperagakan oleh tim observasi, akan tetapi pada saat bernyanyi tim observasi yang memimpin games akan memeperagakan gerakan yang salah. Apa bila ada siswa yang melakukan gerakan yang salah maka tim observasi akan mempersilahkan yang salah untuk duduk. Kemudian games dilanjtkan dengan siswa yang masih bertahan.
Beberapa siswa yang gagal tidak mau untuk duduk dikarenakan dua hal (1) siswa tidak mengerti dengan games yang dimainkan, yang diketahui dari raut wajah siswa yang kebingungan selama mengikuti games. (2) siswa menginginkan hadiah tersebut, yang diketahui dari aktifnya siswa mengikuti games akan tetapi ketika ia salah ia tak mau untuk duduk. Games diakhiri dengan pemberian hadiah kepada beberpa siswa yang mampu bertahan.

·         Pukul 10.30 tim obervasi melanjutkan kesempatan yang diberikan oleh dewan pengajar dengan memberikan quiz berupa teka-tekiguna melatih critical thinking mereka. Quiz yang diberikan berkaitan dengan buah-buahan dan hewan, dimana tim observasi yang memberikan quiz menjelaskan ciri-ciri dari buah atau hewan tersebut. Kemudian meminta siswa yang mengetahui jawabannya untuk mengangkat tangan sebelum menjawab. Siswa yang menjawab dengan benar kali ini diberi hadiah permen.
Siswa yang dalam kesempatan sebelumnya gagal mendapatkan coklat sangat antusias untuk menjawab teka-teki yang diberikan oleh tim observasi, bahkan mereka yang berhasil pada sesi games tak mau ketinggalan untuk menjawab pertanyaan. Sesi quiz pun diakhiri begitu permen yang disediakan habis, dan setiap siswa mendapat kesempatan untu menjawab.
·         Pukul 11.00 kegiatan observasi pun diakhiri dengan sesi foto bersama dengan siswa dan guru. Dilanjutakan dengan perginya ke ruang kepala sekolah untuk dapat mengucapakan kata terima kasih kepada kepala sekolah yang bersangkutan atas kerja samanya sehingga proses observasi dapat belajalan dengan lancar.

Testimoni ketika observasi:

Anthony: Gurunya ramah sampai mengantar kami ke kelas yang diajari olehnya. Anak muridnya KAWAII semua. Waktu ku membantu Fadhil dalam memberikan arahan kepada murid terhadap gamesnya, kami mengalami kesulitan karena mereka kurang fasi
Flo:Gurunya membantu kami berkomunikasi dengan anak anak dengan bahasa mandarin. Kami butuh belajar bahasa mandarin ahahaha.
Syifa:Keaktifan anak-anak yang bersemangat ingin mendapat coklat dan permen. Padahal sebelumnya ngak bersemangat mereka. Tapi mereka tetep juga lucu.
Fadhil:Biarpun mereka awalnya bingung mengikuti saya ketika bernyanyi dan mengikuti gerakan, tetapi mereka cukup aktif. Pertama-tama waktu diarahkan mereka semua bengong.
Fajri Zahara: anak anak sangat menyenangkan dan ramah pada kami, walaupun awalnya malu malu.
Farah: anak anaknya mau diajak bekerja sama, terumata urusan foto. Mereka sangat ramah pada kami. Waktu diteriaki “Ayok foto adik-adik” wuih… langsung semua ngumpul berderet hahaha.
Larasati: Wes keren lah anak-anak sutomo ini, walau kurang bisa bahasa Indonesia cuman pemantapan bahasa inggris, mandarin, dan cina mereka keren. Salut dah ama mereka.


Leave a Reply